Jumat, 26 Juli 2013

Hati-Hati Dengan Iklan Menyesatkan Selama Bulan Ramadhan

Selama puasa Ramadhan, tayangan iklan di TV diwarnai oleh promosi obat maag, promosi makanan dan minuman yang dihubungkan dengan aktifitas puasa Ramadhan masyarakat. Tapi sadarkah kalau iklan produk-produk tersebut ini sebenarnya menyesatkan? Berikut penjelasannya.
1. Iklan Obat Maag di Bulan Ramadhan
Promosi obat maag dalam hal ini yang kandungannya antasida sudah kebablasan seolah-olah produk ini untuk mencegah agar masyarakat tidak mengalami gangguan lambung selama berpuasa. Padahal obat ini digunakan hanya untuk mengurangi keluhan lambung dan bukan untuk mencegah orang untuk menderita sakit maag karena berpuasa.
Secara teori mestinya kebutuhan obat maag akan menurun selama bulan Ramadhan. Hal ini terjadi karena selama menjalani puasa Ramadhan, terjadi keteraturan dalam mengkonsumsi makanan, pengurangan konsumsi cemilan yang tidak sehat untuk lambung, pengurangan konsumsi rokok dan yang terpenting adanya pengendalian diri selama puasa Ramadhan. Tetapi kenapa konsumsi obat maag malah tidak turun?
Hal ini berhubungan dengan iklan yang menganjurkan konsumsi obat maag yang mengandung antasida untuk pencegahan. Antasida sebenarnya hanya diberikan jika ada keluhan. Karena antasida sendiri bersifat menetralkan asam lambung yang terjadi sehingga akan dapat mengurangi keluhan pasien. Oleh karena itu tidak benar promosi atau iklan obat sakit maag yang menganjurkan minum obat maag untuk pencegahan agar tidak mengalami gangguan maag.

2. Iklan Minuman Isotonik di Bulan Ramadhan
Produk lain yang juga sudah kebablasan adalah anjuran untuk mengkonsumsi minuman isotonik saat sahur dan berbuka. Minuman isotonik sendiri adalah minuman yang ditambahkan gula dan elektrolit. Iklan yang muncul juga menganjurkan untuk mengkonsumsi produk tersebut agar terhindar dari kekurangan elektrolit saat berpuasa. Minuman isotonik sendiri sebenarnya kita konsumsi kalau memang kita membutuhkan. Misal, saat kita berkeringat atau saat berolah raga. Dan tentu tidak pada saat kita habis bangun tidur seperti saat sahur.
Larutan isotonik sendiri mengandung gula dan elektrolit terutama garam atau natrium. Oleh karena itu kita harus memperhitungkan bahwa dengan mengkonsumsi produk isotonik ini akan terjadi penambahan konsumsi gula dan garam. Bagi orang obesitas atau penderita kencing manis, penambahan gula harus diperhitungkan karena jika tidak, akan menyebabkan orang yang obesitas akan semakin gemuk dan orang dengan penyakit kencing manis gula darahnya menjadi tidak terkontrol. Begitu pula bagi seseorang yang menderita hipertensi tambahan garam dari larutan isotonik ini juga harus diperhitungkan.

Kita seharusnya bisa lebih kritis dengan iklan-iklan seperti ini, jangan sampai disesatkan juga. Kalau memang sudah ada masalah kesehatan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi produk-produk tersebut.
sumber:kaskus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar